Breaking News

Candi Kedaton Muaro Jambi Unik Memiliki Sumur Tua Dari Abad Ke - 7

TROPONGJAMBI - MUARO JAMBI - Candi Kedaton di Muaro Jambi yang dikunjungi Redaktur Media Tropongjambi.com, Bambang Irawan, ternyata memiliki sebuah keunikan. Candi itu punya sumur Tua dari abad ke-7. Airnya bisa diminum lho!.

Sumur itu terbuat dari batu bata berwarna merah, sama seperti dengan yang digunakan untuk membangun candi. Diameternya kecil saja, kurang dari 1 meter.

'Yang menarik adalah sumur ini tidak berbentuk bulat sempurna. Melainkan mengikuti tumpukan batu bata yang menjadi penyusunnya.

Menurut  Novie Hari Putranto, pamong budaya Ahli Muda dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi, bentuk sumur yang tidak bulat sempurna itu memiliki fungsi tersendiri, yaitu supaya bisa dipanjat.

"Dugaan sementara, jika kita lihat batu penyusun sumurnya, itu kan tidak rata, tapi seperti undakan tangga. Itu fungsinya terkait pembersihan. Mungkin di zaman itu, sumur perlu dibersihkan sehingga ada orang yang turun sampai ke bawah," kata Novie.

Menurut Novie, sumur ini memiliki kedalaman 6-8 meter. Airnya tampak jernih dan segar, karena bersumber dari mata air alami yang timbul dari dalam tanah. Menariknya, sumur ini tidak pernah kering, meski Jambi memasuki musim kemarau.

"Tetap ada airnya, walau kemarau tetap ada,"  Ujar nya

Saat berkunjung ke Candi Kedaton, Jum'at, (30/05/2025) Redaktur Media Tropongjambi.com, Bambang Irawan sempat meninjau juga sumur ini. Agar tidak disalahgunakan pengunjung, sumur itu ditutup dengan papan. Di sekelilingnya pun diberi pagar kayu.

Yang menariknya lagi, BPCB Jambi sudah mengadakan penelitian bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk mencari tahu kualitas air sumur itu. Hasilnya, air sumur ini layak untuk dikonsumsi.

"Sumur ini menarik. Kita sudah mencoba ingin mengetahui kualitas airnya. Kita bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muaro Jambi untuk melakukan pengecekan kualitas air dan dari hasil itu, air tersebut memiliki kualitas yang bagus," Ujar Bambang Irawan

Banyak Wisatawan Datangi Candi Muaro Jambi Kolam Penampungan Air dan Kanal-kanal,Selain memiliki sumur, Candi Kedaton juga memiliki kolam tempat penampungan air.Berikutnya ada kolam di sebelah timur laut. Kolam ini digunakan untuk penampungan air.

Candi Kedaton bukanlah penamaan yang diberikan oleh orang di masa kini. Penamaan candi tersebut bersumber dari penuturan tokoh masyarakat setempat yang diperoleh dari para leluhurnya.Dengan demikian, nama Kedaton tersebut sudah dikenal oleh masyarakat setempat secara turun-temurun.

KCBN Muaro Jambi kini menjadi salah satu fokus utama pemerintah untuk direvitalisasi dan dilestarikan. Kawasan ini telah ditetapkan sebagai warisan budaya nasional berdasarkan penetapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 259/M/2013.

Revitalisasi KCBN Muaro Jambi merupakan sebuah langkah tindak lanjut dari Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Dalam UU tersebut, terdapat dua hal yang dituju, yaitu berkaitan dengan ketahanan budaya serta kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia.

Pada tahun 2022 telah dilakukan Program Revitalisasi KCBN Muaro Jambi yang meliputi pemugaran, normalisasi parit keliling, dan penataan lingkungan.

Sementara pada tahun 2024, akan dilakukan pembangunan museum, pemugaran Candi Kotomahligai dan Candi Paritduku, perencanaan pemugaran Candi Sialang dan Candi Alun-Alun. Selain itu, penataan lingkungan Candi Kotomahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong, dan Candi Astano, serta normalisasi parit dan kolam dengan anggaran tak kurang dari Rp 600 miliar.

Pelibatan masyarakat setempat juga menjadi salah satu fokus dalam revitalisasi kawasan tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kemendikbudristek adalah mengadakan pelatihan wirausaha untuk diterapkan dalam Pasar Dusun Karet (Paduka), yang berada di dalam Kompleks KCBN Muaro Jambi, sebagai pengganti usaha masyarakat yang belum terencana di wilayah tersebut.

Masyarakat juga diajak untuk menyiasati banjir yang merendam kawasan tersebut saat Sungai Batanghari meluap, dengan menyewakan perahu sampan, serta melibatkan mereka untuk membuat pasar apung yang menjual jajanan dengan kearifan lokal setempat.*( BI

0 Komentar

© BERSAMA MEMBANGUN JAMBI - TROPONGJAMBI